Laporan Riset Catur
Sahil, kelas 2 SD Islam Umar Harun
Halo namaku Sahil. Aku sedang riset catur. Saya melihat orang main catur dan ada yang menang dan ada yang kalah, saya jadi tertarik. Narasumberku Ibu. Saya main caturnya tidak pakai strategi, pakai biasa saja. Saya pernah main sama Ibu, Bapak, Mbak, dan sama mas sepupu, dan sama temanku, namanya Kevin, dan saya bermain sendiri karena tidak ada orang.
Saya main catur pernah kalah sama Ibu, karena saya main biasa saja, kalau Ibu karena Ibu pakai strategi. Ibu strateginya melihat musuh mau makan bidak catur yang mana. Hal yang sulit adalah kalah atau menang tidak bisa diketahui. Saya pikir menang, ternyata kalah. Saya belum tahu untuk mengira-ngira menang atau kalah. Kalau sama Mbak, saya menang. Itu yang membuat saya senang.
Dokumentasi saat bermain catur sama mbak Syifa
Saya bermain catur sama Bapak tapi kalah, karena saya belum tandingannya Bapak sama Ibu. Bapak dan Ibu lumayan jago, saya masih belajar. Ibu kalau main sama mas sepupu kalah, karena mas sepupu lebih jago. Dia di Hpnya ada permainan catur dan punya papan catur. Saya bermain sama Kepin, dulunya saya kalah sekarang yang menangsaya. Soalnya Kepin tidak pernah main catur, dia main pasir.
Dokumentasi saat main catur sama bapak
Saya jadi belajar strategi dari riset catur. Main catur itu tidak makan makan bidak catur saja, tapi butuh strategi melihat cara mainnya musuh. Perasaan saya biasa saja.
Ingin tahu lebih banyak tentang karya anak lain, anda bisa membaca dengan klik Di sini
Mau tahu lebih detail tentang Sekolah Islam Umar Harun, anda bisa membuka dan membaca profil Di sini
,kelas 2 SD Islam Umar Harun Sahil. Aku sedang riset catur. Saya melihat orang main catur dan ada yang menang dan ada yang kalah, saya jadi tertarik. Narasumberku Ibu. Saya main caturnya tidak pakai strategi, pakai biasa saja. Saya pernah main sama Ibu, Bapak, Mbak, dan sama mas sepupu, dan sama temanku, namanya Kevin, dan saya bermain sendiri karena tidak ada orang.
Saya main catur pernah kalah sama Ibu, karena saya main biasa saja, kalau Ibu karena Ibu pakai strategi. Ibu strateginya melihat musuh mau makan bidak catur yang mana. Hal yang sulit adalah kalah atau menang tidak bisa diketahui. Saya pikir menang, ternyata kalah. Saya belum tahu untuk mengira-ngira menang atau kalah. Kalau sama Mbak, saya menang. Itu yang membuat saya senang.
Sahil,kelas 2 SD Islam Umar Harun
Halo
namaku Sahil. Aku sedang riset catur. Saya melihat orang main catur dan ada yang menang dan ada yang kalah, saya jadi tertarik.
Narasumberku Ibu. Saya main caturnya tidak
pakai strategi, pakai biasa saja. Saya pernah main sama Ibu, Bapak, Mbak, dan sama mas
sepupu, dan sama temanku, namanya Kevin, dan saya bermain sendiri karena tidak ada orang.
Saya main catur pernah kalah sama Ibu, karena saya main biasa saja, kalau Ibu karena Ibu pakai strategi. Ibu strateginya melihat musuh mau makan bidak catur yang mana. Hal yang sulit adalah kalah atau menang tidak bisa diketahui. Saya pikir menang, ternyata kalah. Saya belum tahu untuk mengira-ngira menang atau kalah. Kalau sama Mbak, saya menang. Itu yang membuat saya senang.
Dokumentasi
saat bermain catur sama mbak Syifa
Saya bermain catur sama Bapak tapi kalah, karena saya belum tandingannya Bapak sama Ibu. Bapak dan Ibu lumayan jago, saya masih belajar. Ibu kalau main sama mas sepupu kalah, karena mas sepupu lebih jago. Dia di Hpnya ada permainan catur dan punya papan catur. Saya bermain sama Kepin, dulunya saya kalah sekarang yang menangsaya. Soalnya Kepin tidak pernah main catur, dia main pasir
Dokumentasi
saat main catur sama bapak
Saya jadi belajar strategi dari riset catur.
Main catur itu tidak makan makan bidak catur saja, tapi butuh strategi melihat cara
mainnya musuh. Perasaan saya biasa saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar