Muhammad Yasin Al-Fadani Al-Makki adalah nama asli
dari Syekh Yasin Al-Fadani. Nama Al-Fadani diketahui bahwa beliau
masih punya hubungan dekat dengan kota Padang, Sumatera Barat. Sedangkan
Al-Makki menunjuk kepada kota Makkah Arab Saudi. Beliau adalah
seorang ulama yang mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kota Padang
karena orang tua dan nenek moyangnya berasal dari kota Padang, akan tetapi
beliau sendiri dilahirkan di kota Mekah. Putra beliau bernama Muhammad dan
Faydh. Oleh karenanya beliau mendapat laqab (julukan) Abu
al-Faydh, ayahnya Faydh. Saudara Syekh Yasin bernama Muhammad Thaha dan
Ibrahim. Syekh Yasin lahir di Mekah, Arab Saudi, pada tanggal 17 Juni 1915 /
Sya’ban 1335 H.
Beliau merupakan salah satu ulama berdarah
Nusantara yang sangat dihormati dan disegani di dunia. Hal itu karena kedalaman
ilmu agama serta segudang karyanya yang sangat bermanfaat khususnya dalam dunia
pendidikan Islam. Ulama yang menjadi ahli sanad hadis, ilmu falak, bahasa Arab
ini merupakan putra dari Syekh Muhammad Isa Al-Fadani, ulama terkenal asal
Padang, Sumatera Barat. Sedangkan ibunya bernama Maimunah binti Abdullah
Fadani. Syekh Yasin wafat menjelang subuh pada malam Jumat, 28 Dzulhijjah 1410
H. Jenazahnya dishalati usai salat Jumat dan dikuburkan di Ma’la, Mekah.
Lahir dari keluarga yang kental dengan ilmu agama,
membuat Syekh Yasin sudah belajar ilmu-ilmu keislaman sejak kecil. Guru
pertamanya adalah ayahnya sendiri. Setelah dirasa memiliki bekal yang cukup,
Syekh Yasin muda berkelana mencari guru lain. Salah satu guru yang sangat
berpengaruh dalam membentuk intelektualitasnya adalah Syekh Mahmud Al-Fadani.
Tidak merasa puas dengan berguru kepada beberapa ulama besar, tepat pada tahun
1646 Hijriah Syekh Yasin secara resmi diterima sebagai siswa di Madrasah
al-Showlatiyah Mekah. Beliau dikenal cerdas, hingga membuatnya begitu dicintai
oleh para guru. Namun, tidak begitu lama menempuh pendidikan di lembaga
tersebut, Syekh Yasin kemudian berhenti. Menurut salah satu riwayat, beliau
berhenti karena pada waktu itu, Direktur Madrasah al-Showlatiyah melakukan
tindakan yang tidak terpuji sehingga ia akhirnya ditetapkan menjadi tersangka
kasus perobekan surat melayu. Akibat kasus ini, konon, para pelajar dari Asia Tenggara
merasa sakit hati. Karena sang Direktur dinilai telah merendahkan martabat
bangsa. Berhenti dari Madrasah al-Showlatiyah, Syekh Yasin berkeinginan
mendirikan lembaga sendiri. Akhirnya beliau mendirikan Madrasah yang diberi
nama dengan Madrasah Dar al-Ulum. Di lembaga ini, beliau menjabat sebagai wakil
Direktur (Naib Mudir), tetapi jabatan tersebut tidak menghalanginya
untuk tetap menuntut ilmu. Jadi, disamping menjadi pengurus Madrasah, beliau
juga sebagai siswanya.
Setelah lama malang melintang dalam mencari ilmu,
pada permulaan tahun 1959 atau bertepatan dengan tahun 1950 Masehi Syekh Yasin
diminta untuk menjadi tenaga pengajar di Masjidil Haram. Tentu menjadi tenaga
pengajar di Masjidil Haram bukanlah perkara yang mudah. Karena di samping harus
memiliki kualifikasi keilmuan yang memadai, juga harus lulus seleksi dari Dewan
Ulama Masjidil Haram. Beliau aktif mengajarkan ilmu hadis dan ilmu keislaman
lainnya di Madrasah Dar al-Ulum dan Masjidil Haram. Setiap bulan Ramadan,
beliau istiqomah membaca kitab-kitab hadis yang masuk kategori Kutub
al-Sittah. Selain memberi pengajian, beliau juga sering memberikan ijazah
sanad. Hal inilah yang menyebabkan Syekh Yasin dikenal dengan Musnid
al-Dunya. Karena memiliki sanad yang lengkap, utamanya dalam bidang hadis
dan fikih.
Syekh Yasin dikenal sangat sering memberikan
ijazah, baik ijazah Am maupun Khas. Syekh Yasin
menulis banyak kitab, sebagian besar masih berupa naskah tentang Hadis, Ushul
Fiqh, Fiqh, Mantiq, dan Bahasa Arab. Salah satu karya terbesarnya yang
sayangnya masih berupa manuskrip adalah biografi ulama Mekah sepanjang abad
ke-XIII sampai ke-XIV H. Jumlah karya beliau mencapai 97 Kitab, diantaranya
tentang Ilmu Hadits, Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih, ilmu Falak, dan ilmu-ilmu yang
lain. Diantara kitab-kitab karya Syekh Yasin yang berkenaan dengan ilmu
Fiqh dan Ushul Fiqh adalah:
1) Bughyau al-Mustaq syarah Luma' Syaykh
Abu Ishâq 2 Juz
2) Tatmîm al-Duhul Ta’liqât ‘ala Madkhal
al-Wushûl ila al-‘Ilmi al- Ushûl
3) Al-Durr al-Nadhîd hawâsyi ‘ala Kitâb
al-Tamhîd li al-Asnawî.
4) Al-Fawâ`id al-Janiyyah hasiyah ‘ala
al-Mawâhîb al-Saniyyah ‘ala Qawâ’îd al-Fiqhiyyah
5) Ta'liqât ‘ala al-Luma' al-Syaykh Abi
Ishâq
6) Idhâ’atu al-Nûr al-Lâmi' syarah
al-Kawkab al-Syâthi' Jam'u al- Jawâmi'
7) Hâsiyah ‘ala al-Talattufi syarah
al-Ta'arruf fi al-Ushul Fiqhi
8) Nayl al-Ma’mûl Hâsyiyah ‘ala Lubb Ushûl
al-Fiqh
9) Hâsyiyah 'alâ al-Asybâh wa al-Nazhâ'ir
fi al-Furû' al-Fiqhiyyah
Sedangkan
diantara kitab-kitab Syekh Yasin yang berkenaan dengan ilmu Falak, Balaghah,
Manthiq, dan lain-lainnya adalah sebagai berikut:
1) Janî al-Tsamar syarah Manzhûmah Manâzil
al-Qomar
2) Al-Muhtadhar al-Muhadzab fi Ihtihrâji
al-Awqât wa al-Qabîlah bi al-Rub'i al-Mujîb
3) Al-Mawâhîb al-Jazîlah syarah Tsamrat al-Wasîlah
fi al-Falaki
4) Tastnîfu al-Sam'i Mukhtashar fi ’ilmi
al-Wadh'i
5) Bulghat al-Musytâq fi’ ilmi al-Isytiqâq
6) Manhalu al-Ifâdah hawasi ‘ala Risâlat
al-Bahtsi Lathasyi Kubri Zadah 48
7) Husnu al-Shiyâghoh syarah kitab Durûsi
al-Balâghah
8) Risâlah fi al-Manthiqi
9) Ithâf al-Khalân Tawdhîh Tuhfat al-Ikhwân
fi ‘Ilmi al-Bayân li al- Dardiri
10) Al-Risâlah al-Bayâniyyah ‘ala Thorîqat
al-Su`âl wa al-Jawâb
Karya-Karya
dalam bidang Hadis diantaranya adalah:
1) Al-Arba’ûna Hadîtsan min Arba’îna Kitâban ‘an
Arba’îna Syaykhan
2) Al-Arba’ûna al-Buldâniyah (al-Arba’ûna Hadîtsan
‘an Arba’îna Syaykhan min Arba’îna Madînah). Kitab ini menghimpun empat puluh
buah hadis, yang diriwayakan oleh empat puluh Syaykh yang berasal dari empat
puluh kota.
3) Arba’ûna Hadîstan Musalsal bi al-Nuhad ila
al-Jalâl al- Suyûthî.
4) Fath al-‘Allâm syarah dari kitab Hadîst
Bulûgh al-Marâm 4 juz.
5) Ad-Durr al-Madhud fi Syarh Sunan Abu
Dâwud 3 jilid.
Sedangkan
kitab- kitab Syaykh Yasin berkenaan dengan ilmu sanad, di antaranya adalah
sebagai berikut:
1) Al-Asânîd al-Makiyyah li Kutub al-Hadîts
wa as-Siyar wa asy- Syamâ`il al-Muhammadiyah
2) Kifâyat al-Mustafîd lima ‘Alâ min
al-`Asânid. Kitab ini menjelaskan jalur-jalur isnad hadis yang dimiliki
oleh Syaykh Mahfuzh at-Tirmasi
3) Al-Maslak al-Jalî. Kitab ini
menjelaskan jalur-jalur isnad hadis yang dimiliki oleh Muhammad ‘Ali Ibn Husain
al-Makki (w. 1357 H)
4) Al-Washlu al-Sâti fi Tarjamati wa Asânîd
al-Syihâb Ahmad al- Mukhollalati
5) Faydh al-Mubdî. Kitab ini
berisi ijazah yang diberikan oleh Syekh Yasin kepada Muhammad ‘Awwâd
az-Zubaydi pada tahun 1376 H.
6) Al-Wâfi Badzîl Tidzkâr al-Mashâfi. Kitab
ini berisi ijazah yang diperolehnya dari ‘Abdullah Ibn ‘Abd al-Hakîm al-Jarâfi
7) Asânîd al-Faqîh. Kitab ini menjelaskan
jalur-jalur isnad hadis yang dimilikinya yang bersambung kepada Ahmad Ibn Hajar
al- Haytamî
8) Ithâf al-Burdah bi Asânîd al-Kutub
al-Hadîtsah al-‘Asyrah. 9) Waraqât li Majmû’ah al-Musalsalât wa al-`Awâ`il wa
al-Asânid al-‘Âliyah
Baca juga 👉https://bit.ly/BiografiSyekhMahfudzTermas
____________________________
Referensi :
[1] Afkar, Tim
Majalah Tanwirul. Yasin bin Isa al-Fadani, Ulama Indonesia yang
Mendunia, https://maalysitubondo.ac.id/syaikh-muhammad-yasin-bin-isa-al-fadani-ulama-indonesia-yan
[2]
Gomuslim. Syekh Yasin Al-Fadani, Ulama Bergelar Pemilik Sanad
Terbanyak, https://islamic-center.or.id/syekh-yasin-al-fadani-ulama-bergelar-pemilik-sanad-terbanyak/
[3] Faqih,
Muhammad. Syekh Muhammad Yasin al-Fadani; Pakar Hadis Nusantara yang
Mendunia, https://sidogiri.net/2023/08/syekh-muhammad-yasin-al-fadani-pakar-hadis-nusantara-yang-