Senin, 07 Juni 2021

MEDIA MERDEKA BELAJAR-POTONGAN STIK ES KRIM (BU CHORID-GURU KELAS 2 SD)

 

Potongan Stik Es Krim

Siti Choridah, Guru Kelas 2 SD

Sekolah Islam Umar Harun 

 

Apa itu pecahan? Apa maksudnya 1/2 atau 1/3?

Hari ini Dirga dan Aesya cerita tentang proses risetnya. Dirga riset membuat mainan robot dari stik es krim, sedang Aesya riset membuat kue ulang tahun untuk ibunya.

Pada perjalanan risetnya, Aesya 3 kali mencoba membuat kue bersama ibunya. Pada beberapa percobaan itu, Aesya pernah memotong kuenya menjadi beberapa bagian. Kue pertama dipotong menjadi 4 bagian; sepotong untuknya, sepotong untuk abah, sepotong untuk ibu, sepotong lagi untuk dek Assa. Sebenarnya dia punya adik lagi 1, tapi belum boleh makan kue, jadi tidak mendapat bagian dari kue buatannya. Pada percobaan kedua, Aesya memotong kuenya lebih banyak daripada sebelumnya, potongan-potongan kecil kuenya juga dibagikan kepada mbak-mbak yang membantu menjaga toko orang tuanya. Dari cerita Aesya, teman-temannya jadi belajar bahwa satu kue dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Jika dipotong menjadi 4 bagian, maka setiap satu potong bernilai 1/4. Maksudnya 1 potong kecil dari 4 potong keseluruhan. Menurut Aesya sepotong kue dengan satu kue utuh ukurannya berbeda. Sebelum dipotong, kuenya besar. Setelah dipotong jadi beberapa bagian, setiap satu potong bagian ukurannya lebih kecil daripada satu kue utuh. Ternyata 1 kue utuh lebih besar daripada 1 potong kue. Artinya 1 lebih besar daripada 1/4.  Bahkan 2 potongnya saja juga masih kalah besar dengan 1 kue utuh. Artinya 1 masih lebih besar daripada 2/4.

"Kalau kue kan bisa dibagi, kalau stik es krim bisa dibagi juga tidak ya?"

"Bisa bu kalau stik es krimnya banyak."

"Lah kalau stik es krimnya hanya satu?"

"Nggak bisa bu. Gimana caranya?"

Berikutnya, Dirga juga bercerita tentang proses risetnya. Dia bercerita bagaimana sulitnya membuat setiap bagian dari mainan robotnya. Jika diamati, setiap bagian dari kerangka robot menghabiskan jumlah stik es krim yang berbeda. Untuk merakit tangan robot memerlukan jumlah stik es krim yang lebih banyak daripada merakit bagian leher robot. Untuk merakit bagian tubuh robot memerlukan stik es krim lebih banyak lagi.

Saat Dirga memperlihatkan robotnya, teman-temannya melihat ada 4 lapis stik es krim berukuran pendek di bagian leher robot, dan ada 2 lapis stik es krim berukuran panjang pada masing-masing lengan robot. Menurut cerita Dirga, untuk merakit leher robot hanya butuh 1 stik es krim, kemudian dipotong kecil-kecil menjadi 4 bagian. Sementara untuk merakit lengan robot, butuh 2 stik es krim utuh.

"Oh berarti aslinya yang bagian leher robot itu cuman 1 stik es krim saja ya. Kok kayak 4 ya". Satu teman merespon cerita Dirga, disusul rasa penasaran dari teman-teman lainnya.

"Jadi 1 lapis leher robot itu sama dengan berapa per berapa?"

"1/4 bu. Soalnya kan itu asalnya 1 tapi terus dipotong jadi 4. Jadi 1/4"

"Kalau 4 potongan kecil stik es krim tadi digabungkan, sama dengan 1 stik es krim atau tidak ya?"

"Iya sama ternyata"

Dari situ kemudian kami menyimpulkan bahwa 4/4 itu sama dengan 1.

Dari peristiwa riset Aesya dan Dirga, kami jadi merasakan kaitannya konsep Matematika dengan kehidupan langsung. Peristiwa yang benar-benar terjadi di kehidupan anak dan mereka sendiri yang menjadi pelaku peristiwa belajarnya.

Peristiwa ini sebenarnya adalah peristiwa yang sangat biasa. Sangat lumrah dilakukan oleh anak-anak di belahan bumi manapun sepertinya. Tapi jika dibiarkan begitu saja tanpa dibicarakan, bagaimana peristiwa yang setiap harinya terjadi ini dapat menjadi pembelajaran yang bermakna?

Sebagai guru, sebenarnya tidak banyak pengetahuan yang saya bagikan ke anak-anak. Sebagai fasilitator, saya juga masih terus belajar caranya mengajar, caranya masuk ke dunia mereka, menjadi teman mereka, dan memfasilitasi mereka belajar. Mencoba mengajari anak caranya belajar, bukan mentransfer sebanyak-banyaknya pengetahuan yang mungkin saja 'tidak atau belum mereka butuhkan'.


Ingin tahu lebih banyak tentang karya guru lain, anda bisa membaca dengan klik Di sini

Mau tahu lebih detail tentang Sekolah Islam Umar Harun, anda bisa membuka dan membaca profil Di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar