Kamis, 25 April 2024

Buya Hamka

Buya Hamka merupakan tokoh pendidikan Islam yang konsep pemikirannya sangat monumental dan spektakuler di berbagai kalangan. Beliau seorang ulama pujangga, pencetus, pemuka Islam, pejuang, wartawan, sastrawan dan budayawan. Beliau mengembangkan pemikirannya di berbagai bidang. Nama aslinya adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah biasa disebut dengan Hamka yang merupakan singkatan dari nama panjang beliau. Buya Hamka lahir di Sumatera Barat pada tanggal 16 Februari 1908 M atau 13 Muharrom 1326 H.

Sejak kecil beliau menerima dasar-dasar agama dari sang ayah. Pada usia 6 tahun dibawa ayahnya ke Padang Panjang. Kemudian pada usia 7 tahun dimasukkan ke sekolah desa. Setiap malamnya belajar mengaji al-Qur’an sampai khatam. Waktu itu pelaksanaan pendidikan masih bersifat tradisional, berupa pengajaran kitab-kitab klasik seperti nahwu, shorof, mantiq dan lain-lain menggunakan sistem hafalan. Ayahnya mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Sumatera Thawalib di Padang Panjang. Pada usia 16 tahun Buya Hamka merantau ke Jawa untuk menimba ilmu tentang gerakan Islam modern kepada HOS Tjokroaminoto, Ki Bagus Hadikusumo, RM Soerjopranoto dan KH Fahrudin. Pada usia 30 an, Buya Hamka tak langsung memilih menjadi ulama meski beliau sendiri termasuk muballigh muda Muhammadiyah di kota Medan.

Buya Hamka terkenal sebagai pemikir modern muslim. Beliau juga merupakan seorang penulis yang memiliki banyak karya, baik terkait aqidah, tasawuf, filsafat, tafsir maupun lainnya. Tercatat ada sebanyak 94 karya yang ditulisnya. Beberapa karyanya yaitu buku berjudul Kenang-Kenangan Hidup yang terdiri dari 4 jilid, Khatib al-Ummah terdiri dari 3 jilid, Revolusi Agama, Pengaruh Muhammad Abduh di Indonesia, Mengembalikan Tasawuf ke Pangkalnya, Islam dan Kebatinan, Filsafat Ketuhanan, dan lain sebagainya. Buya Hamka juga menulis Tafsir al-Azhar yaitu tafsir al-Qur`an yang terdiri dari juz 1 hingga juz 30.

Selain mempunyai beberapa karya fenomenal, Buya Hamka juga mempunyai banyak kontribusi bagi Indonesia, diantaranya :

A.    Kontribusi Dalam Bidang Keagamaan

Gelar Buya yang disematkan pada pangkal nama beliau merupakan panggilan khas untuk menyebut “Kiai di Minangkabau”. Beliau mewarisi darah ulama’ dan pejuang di Minangkabau serta menjdi tokoh utama gerakan pembaruan yang membawa reformasi Islam bagi kaum muda. Salah satu kontribusinya dalam agama Islam adalah karya-karyanya yang sampai saat ini digunakan sebagai rujukan penting dalam studi Islam.

B.    Kontribusi Dalam Bidang Sastra

Buya Hamka telah memberikan kontribusi yang besar dalam bidang sastra. Melalui tulisannya, beliau berhasil menghasilkan banyak karya, diantaranya ilmu agama, sastra, filsafat, tasawuf, politik, sejarah dan kebudayaan. Hingga saat ini, karyanya masih dikontribusikan dalam pembuatan film. Sebut saja beberapa buku yang difilmkan seperti Tenggelamnya Kapal Vanderwijck dan Di Bawah Lindungan ka’bah.

C.    Kontribusi Dalam Bidang Pendidikan

Guru Besar UIN Jakarta, Prof. Azyumardi Azra, memiliki pandangan yang sangat menghargai peran sekolah Islam Al-Azhar yang didirikan oleh Buya Hamka pada tahun 1961 sebagai titik awal perubahan sekolah Islam menuju kemajuan yang signifikan. Menurut Prof. Azyumardi Azra, sebelum hadirnya Al-Azhar, sekolah-sekolah Islam di Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan kualitas dan daya tariknya. Al-Azhar sendiri membuka cabang di berbagai kota dengan cakupan pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga menengah. Beberapa diantaranya adalah cabang Al-Azhar yang memisahkan diri dan mendirikan sekolah mandiri seperti Al-Izhar, Madania (Parung), As-Salam (Solo), SMU Insan Cendekia (Serpong dan Gorontalo), SMU Athiroh (Makassar), Internat Al-Kautsar (Sukabumi), dan masih banyak lagi.

Baca juga 👉http://bit.ly/BiografiSyekhNawawialBantani
____________________________
Referensi :
[1] Ibnu Ahmad al-Fathoni, Biografi Tokoh Pendidik Dan Revolusi Melayu Buya Hamka, (Arqom Ratani, 2015).

[2] Buya Hamka, Memberi Kontribusi Besar dalam Sastra dan Keagamaanhttps://fadami.indozone.id/news/amp/441346757/buya-hamka-memberi-kontribusi-besar-dalam-sastra-dan-keagamaan


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar