Kamis, 25 April 2024

Syaikhona Kholil Bangkalan


            Beliau memiliki nama lengkap KH. Kholil. Beliau lahir di  desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, pada hari Selasa 11 Jumadil Akhir atau 27 Januari 1820 Masehi. Adapun wafatnya tercatat pada tanggal 29 Ramadan 1343 Hijriyah atau sekitar tahun 1925 Masehi.

Pada tahun 1850 Syaikhona Kholil mengaji di pesantren Langitan dengan Kiai Muhammad Nur. Selain itu, beliau juga belajar di Sidogiri yang berjarak 7 km dari Keboncandi. Bahkan beliau juga pernah bekerja sekaligus belajar di Banyuwangi.

Setelah menikah dan mempunyai anak, Syaikhona Kholil menuntut ilmu ke Mekah yang memang sudah menjadi cita-cita sejak lama. Selama belajar di Mekah, beliau lebih berguru dengan kiai yang bermazhab Syafi'i. Setelah melakukan perjalanan mencari ilmu, sepulang dari Mekah, Syaikhona Kholil mendirikan pondok pesantren. Tercatat, santri pertamanya yaitu KH. Hasyim Asy'ari.

Syaikhona Kholil juga memiliki beberapa karya, diantaranya Kitab Silah fi Bayanin Nikah, Kitab Terjemah Alfiyah, Shalawat Kiai Kholil Bangkalan, dan kumpulan wirid Kiai Kholil Bangkalan. Selain itu, beliau juga berkontribusi mempersiapkan santri-santrinya untuk bisa memiliki kesiapan menghadapi penjajah melalui pendidikan yang diajarkan di pondok pesantren miliknya. Syaikhona Kholil turut serta memperjuangkan melawan penjajah Belanda.


Baca juga 👉https://bit.ly/BiografiBuyaHamka

____________________________
Referensi :

[1] Adib, Izul. Dkk. Bunga Rampai Biografi MENELISIK KISAH ULAMA NUSANTARA, (Semarang : SINT Publishing, 2018). 

[2] Syafaah, Aah. "Menelusuri Jejak Dan Kiprah Kiai Kholil Al-Bangkalani", Tamaddun, Vol. 5, No. 1 (Januari – Juni 2017).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar