Minggu, 19 September 2021

PAGELARAN BUDAYA NUSANTARA SD ISLAM UMAR HARUN

Ahad, 29 Agustus 2021, SD Islam Umar Harun memperingati Hari Ulang Tahun KE-76 Republik Indonesia, dengan sebuah even Pagelaran Budaya Nusantara yang bertemakan Indonesia Kaya, Indonesia Bisa, Berdayalah Indonesia. Acara ini dilaksakan di Gedung Utara Sekolah Islam Umar Harun dan diikuti oleh para guru dan murid dari kelas 1 sampai kelas 5. Di acara pagelaran tersebut diharapkan anak-anak SD Islam Umar Harun tumbuh profil integritasnya atau cinta tanah air dengan mengenal budaya Indonesia yang beragam. Selain itu juga untuk mencapai tujuan pembelajaran masing-masing kelas yang sudah dirancang.

Acara pagelaran dimulai oleh MC dengan berdoa bersama dan menyampaikan alur acara. Dilanjutkan oleh sambutan ketua panita, ketua panitia berpesan "kita harus mengenal budaya Indonesia, dan menjaganya untuk anak cucu nanti". Setelah Ketua Panitia menyampaikan sambutan, kemudian para guru dan murid menyanyikan lagu "Indonesia Raya" bersama-sama dengan penuh khidmat. Setelah itu, dilanjutkan dengan pementasan budaya sesuai tema yang diusung dari masing-masing kelas.
Pertama, kelas 1 mementaskan presentasi makanan khas Sumatra Selatan yaitu "pempek". Anak kelas 1 menyampaikan bahwa pempek terbuat dari tepung tapioka, terigu, ikan laut dan telur. Sedangkan untuk kuahnya terbuat dari gula jawa, asem, dan cuka. 


Ke dua, kelas 2 mementaskan tarian "Mapadendang" asal Sulawesi Selatan. Dengan gaya baju khas Sulawesi anak-anak semangat mengikuti tarian Mapadendang.



Ketiga, kelas 3 mementaskan tarian Topeng "Samba" asal Cirebon, Jawa Barat. Tarian ini terdiri dari 1 guru dan 3 murid yang memakai topeng khas Jawa Barat dan berselendang. 



Keempat, Kelas 4 berjalan sambil menampilkan tarian khas Dayak dari Kalimantan bersama-sama yaitu tari "Leleng". Setelah sampai di depan, mereka terpisah menjadi 2 kelompok. Anak laki-laki menampilkan keterampilan bermain loncat kayu, secara bergantian yang disebut dengan Tari "Lalatip" kemudian dilanjutkan dengan tarian diiringi lagu "Ampar-Ampar Pisang" khas Kalimantan Selatan oleh anak perempuan. 




Kelima, Kelas 5 mementaskan drama musikal yang berjudul "Pituru Urip sangking Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga". Anak-anak kelas 5 bermain menjadi tokoh Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, santri, dan orang Jawa. Dalam pementaskannya dengan dimulai dengan musik klenik khas jawa,  dilanjutkan pagelaran wayang oleh Sunan Kalijaga kemudian dilanjut dawuhan-dawuhan Sunan Bonang, yang keduanya menyampaikan pesan keagamaan bagi orang muslim. Terakhir menyanyikan lagu Lir-ilir bersama dengan para peserta lainnya. 




Di setiap pergantian acara diatas, anak-anak dari kelas lain sangat antusias menonton kelas-kelas yang tampil. Bertepuk tangan dan bersorak-sorak senang mengapresiasi setiap penampilan. Setelah acara pementasan dari masing-masing kelas selesai, MC menpersilahkan para peserta acara untuk beristirahat dan dapat membeli makanan dan minuman khas dari berbagai daerah yang telah disediakan oleh masing-masing kelas. Serta melihat berbagai pameran-pameran karya budaya. Setelah selesai, seluruh peserta diajak kumpul kembali di panggung utama. Untuk menyampaikan kesan dan pesannya tentang pagelaran budaya tersebut.

 "Makanannya enak-enak Bu" salah satu anak menyampaikan kesannya. 
"Besok tahun depan kita buat acara seperti ini lagi ya Bu" anak lainnya menyampaikan pendapatnya. 






Dari pagelaran budaya ini  juga Anak-anak merasa menjadi tahu tentang gambar peta daerah, tarian daerah.  Seperti tarian Mappadendang itu biasanya dilakukan untuk perayaan hasil panen padi dan lain sebagainya. Setelah kesan dan pesan disampaikan oleh anak-anak. MC mengajak peserta untuk menyanyikan lagu 17 Agustus dan _Yalal wathon._ Nyanyian penuh dengan semangat dan tangan kanan di kepalkan kedepan sesuai nada. Kemudian acara ditutup dengan membaca doa bersama-sama.