Kamis, 02 Mei 2024

Syekh Yasin Al-Fadani


Muhammad Yasin Al-Fadani Al-Makki adalah nama asli dari Syekh Yasin Al-Fadani. Nama  Al-Fadani diketahui bahwa beliau masih punya hubungan dekat dengan kota Padang, Sumatera Barat. Sedangkan Al-Makki  menunjuk kepada kota Makkah Arab Saudi. Beliau adalah seorang ulama yang mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kota Padang karena orang tua dan nenek moyangnya berasal dari kota Padang, akan tetapi beliau sendiri dilahirkan di kota Mekah. Putra beliau bernama Muhammad dan Faydh. Oleh karenanya beliau mendapat laqab (julukan) Abu al-Faydh, ayahnya Faydh. Saudara Syekh Yasin bernama Muhammad Thaha dan Ibrahim. Syekh Yasin lahir di Mekah, Arab Saudi, pada tanggal 17 Juni 1915 / Sya’ban 1335 H. 

Beliau merupakan salah satu ulama berdarah Nusantara yang sangat dihormati dan disegani di dunia. Hal itu karena kedalaman ilmu agama serta segudang karyanya yang sangat bermanfaat khususnya dalam dunia pendidikan Islam. Ulama yang menjadi ahli sanad hadis, ilmu falak, bahasa Arab ini merupakan putra dari Syekh Muhammad Isa Al-Fadani, ulama terkenal asal Padang, Sumatera Barat. Sedangkan ibunya bernama Maimunah binti Abdullah Fadani. Syekh Yasin wafat menjelang subuh pada malam Jumat, 28 Dzulhijjah 1410 H. Jenazahnya dishalati usai salat Jumat dan dikuburkan di Ma’la, Mekah. 

Lahir dari keluarga yang kental dengan ilmu agama, membuat Syekh Yasin sudah belajar ilmu-ilmu keislaman sejak kecil. Guru pertamanya adalah ayahnya sendiri. Setelah dirasa memiliki bekal yang cukup, Syekh Yasin muda berkelana mencari guru lain. Salah satu guru yang sangat berpengaruh dalam membentuk intelektualitasnya adalah Syekh Mahmud Al-Fadani. Tidak merasa puas dengan berguru kepada beberapa ulama besar, tepat pada tahun 1646 Hijriah Syekh Yasin secara resmi diterima sebagai siswa di Madrasah al-Showlatiyah Mekah. Beliau dikenal cerdas, hingga membuatnya begitu dicintai oleh para guru. Namun, tidak begitu lama menempuh pendidikan di lembaga tersebut, Syekh Yasin kemudian berhenti. Menurut salah satu riwayat, beliau berhenti karena pada waktu itu, Direktur Madrasah al-Showlatiyah melakukan tindakan yang tidak terpuji sehingga ia akhirnya ditetapkan menjadi tersangka kasus perobekan surat melayu. Akibat kasus ini, konon, para pelajar dari Asia Tenggara merasa sakit hati. Karena sang Direktur dinilai telah merendahkan martabat bangsa. Berhenti dari Madrasah al-Showlatiyah, Syekh Yasin berkeinginan mendirikan lembaga sendiri. Akhirnya beliau mendirikan Madrasah yang diberi nama dengan Madrasah Dar al-Ulum. Di lembaga ini, beliau menjabat sebagai wakil Direktur (Naib Mudir), tetapi jabatan tersebut tidak menghalanginya untuk tetap menuntut ilmu. Jadi, disamping menjadi pengurus Madrasah, beliau juga sebagai siswanya. 

Setelah lama malang melintang dalam mencari ilmu, pada permulaan tahun 1959 atau bertepatan dengan tahun 1950 Masehi Syekh Yasin diminta untuk menjadi tenaga pengajar di Masjidil Haram. Tentu menjadi tenaga pengajar di Masjidil Haram bukanlah perkara yang mudah. Karena di samping harus memiliki kualifikasi keilmuan yang memadai, juga harus lulus seleksi dari Dewan Ulama Masjidil Haram. Beliau aktif mengajarkan ilmu hadis dan ilmu keislaman lainnya di Madrasah Dar al-Ulum dan Masjidil Haram. Setiap bulan Ramadan, beliau istiqomah membaca kitab-kitab hadis yang masuk kategori Kutub al-Sittah. Selain memberi pengajian, beliau juga sering memberikan ijazah sanad. Hal inilah yang menyebabkan Syekh Yasin dikenal dengan Musnid al-Dunya. Karena memiliki sanad yang lengkap, utamanya dalam bidang hadis dan fikih. 

Syekh Yasin dikenal sangat sering memberikan ijazah, baik ijazah Am maupun Khas. Syekh Yasin menulis banyak kitab, sebagian besar masih berupa naskah tentang Hadis, Ushul Fiqh, Fiqh, Mantiq, dan Bahasa Arab. Salah satu karya terbesarnya yang sayangnya masih berupa manuskrip adalah biografi ulama Mekah sepanjang abad ke-XIII sampai ke-XIV H. Jumlah karya beliau mencapai 97 Kitab, diantaranya tentang Ilmu Hadits, Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih, ilmu Falak, dan ilmu-ilmu yang lain.  Diantara kitab-kitab karya Syekh Yasin yang berkenaan dengan ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh adalah: 

1) Bughyau al-Mustaq syarah Luma' Syaykh Abu Ishâq 2 Juz

2) Tatmîm al-Duhul Ta’liqât ‘ala Madkhal al-Wushûl ila al-‘Ilmi al- Ushûl

3) Al-Durr al-Nadhîd hawâsyi ‘ala Kitâb al-Tamhîd li al-Asnawî. 

4) Al-Fawâ`id al-Janiyyah hasiyah ‘ala al-Mawâhîb al-Saniyyah ‘ala Qawâ’îd al-Fiqhiyyah 

5) Ta'liqât ‘ala al-Luma' al-Syaykh Abi Ishâq 

6) Idhâ’atu al-Nûr al-Lâmi' syarah al-Kawkab al-Syâthi' Jam'u al- Jawâmi' 

7) Hâsiyah ‘ala al-Talattufi syarah al-Ta'arruf fi al-Ushul Fiqhi 

8) Nayl al-Ma’mûl Hâsyiyah ‘ala Lubb Ushûl al-Fiqh

9) Hâsyiyah 'alâ al-Asybâh wa al-Nazhâ'ir fi al-Furû' al-Fiqhiyyah

    

        Sedangkan diantara kitab-kitab Syekh Yasin yang berkenaan dengan ilmu Falak, Balaghah, Manthiq, dan lain-lainnya adalah sebagai berikut:

1) Janî al-Tsamar syarah Manzhûmah Manâzil al-Qomar 

2) Al-Muhtadhar al-Muhadzab fi Ihtihrâji al-Awqât wa al-Qabîlah bi al-Rub'i al-Mujîb 

3) Al-Mawâhîb al-Jazîlah syarah Tsamrat al-Wasîlah fi al-Falaki 

4) Tastnîfu al-Sam'i Mukhtashar fi ’ilmi al-Wadh'i 

5) Bulghat al-Musytâq fi’ ilmi al-Isytiqâq

6) Manhalu al-Ifâdah hawasi ‘ala Risâlat al-Bahtsi Lathasyi Kubri Zadah 48 

7) Husnu al-Shiyâghoh syarah kitab Durûsi al-Balâghah

8) Risâlah fi al-Manthiqi 

9) Ithâf al-Khalân Tawdhîh Tuhfat al-Ikhwân fi ‘Ilmi al-Bayân li al- Dardiri 

10) Al-Risâlah al-Bayâniyyah ‘ala Thorîqat al-Su`âl wa al-Jawâb 

 

        Karya-Karya dalam bidang Hadis diantaranya adalah: 

1) Al-Arba’ûna Hadîtsan min Arba’îna Kitâban ‘an Arba’îna Syaykhan 

2) Al-Arba’ûna al-Buldâniyah (al-Arba’ûna Hadîtsan ‘an Arba’îna Syaykhan min Arba’îna Madînah). Kitab ini menghimpun empat puluh buah hadis, yang diriwayakan oleh empat puluh Syaykh yang berasal dari empat puluh kota. 

3) Arba’ûna Hadîstan Musalsal bi al-Nuhad ila al-Jalâl al- Suyûthî. 

4) Fath al-‘Allâm syarah dari kitab Hadîst Bulûgh al-Marâm 4 juz. 

5) Ad-Durr al-Madhud fi Syarh Sunan Abu Dâwud 3 jilid. 

 

        Sedangkan kitab- kitab Syaykh Yasin berkenaan dengan ilmu sanad, di antaranya adalah sebagai berikut: 

1) Al-Asânîd al-Makiyyah li Kutub al-Hadîts wa as-Siyar wa asy- Syamâ`il al-Muhammadiyah

2) Kifâyat al-Mustafîd lima ‘Alâ min al-`Asânid. Kitab ini menjelaskan jalur-jalur isnad hadis yang dimiliki oleh Syaykh Mahfuzh at-Tirmasi

3) Al-Maslak al-Jalî. Kitab ini menjelaskan jalur-jalur isnad hadis yang dimiliki oleh Muhammad ‘Ali Ibn Husain al-Makki (w. 1357 H)

4) Al-Washlu al-Sâti fi Tarjamati wa Asânîd al-Syihâb Ahmad al- Mukhollalati

5) Faydh al-Mubdî. Kitab ini berisi ijazah yang diberikan oleh Syekh Yasin kepada Muhammad ‘Awwâd az-Zubaydi pada tahun 1376 H. 

6) Al-Wâfi Badzîl Tidzkâr al-Mashâfi. Kitab ini berisi ijazah yang diperolehnya dari ‘Abdullah Ibn ‘Abd al-Hakîm al-Jarâfi

7) Asânîd al-Faqîh. Kitab ini menjelaskan jalur-jalur isnad hadis yang dimilikinya yang bersambung kepada Ahmad Ibn Hajar al- Haytamî

8) Ithâf al-Burdah bi Asânîd al-Kutub al-Hadîtsah al-‘Asyrah. 9) Waraqât li Majmû’ah al-Musalsalât wa al-`Awâ`il wa al-Asânid al-‘Âliyah

 

 

Baca juga 👉https://bit.ly/BiografiSyekhMahfudzTermas

____________________________

Referensi :

[1] Afkar, Tim Majalah Tanwirul. Yasin bin Isa al-Fadani, Ulama Indonesia yang Mendunia, https://maalysitubondo.ac.id/syaikh-muhammad-yasin-bin-isa-al-fadani-ulama-indonesia-yan

[2] Gomuslim. Syekh Yasin Al-Fadani, Ulama Bergelar Pemilik Sanad Terbanyak, https://islamic-center.or.id/syekh-yasin-al-fadani-ulama-bergelar-pemilik-sanad-terbanyak/

[3] Faqih, Muhammad. Syekh Muhammad Yasin al-Fadani; Pakar Hadis Nusantara yang Mendunia, https://sidogiri.net/2023/08/syekh-muhammad-yasin-al-fadani-pakar-hadis-nusantara-yang-

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar